Estimasi waktu baca: 5 menit
Di era digital sekarang ini, penerapan Artificial Intelligence (AI) telah menjadi kunci transformasi bagi banyak sektor bisnis. AI untuk bisnis tak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga membuka peluang inovasi yang sebelumnya tak terbayangkan.
Tren global menunjukkan bahwa perusahaan yang mengadopsi AI mampu bersaing lebih efektif di pasar yang semakin kompetitif. Mari simak lebih mendalam mengapa investasi AI menjadi strategi yang sebaiknya diadopsi oleh bisnis pada artikel ini.
Contoh Perusahaan yang Sudah Go-AI
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak perusahaan besar telah mengadopsi AI untuk bisnis guna mengoptimalkan aktivitas operasional sekaligus meningkatkan pengalaman pelanggan. Berikut beberapa perusahaan yang berhasil dengan Chatbot AI:
1. Telkomsel
Telkomsel sukses mengimplementasikan asisten AI dari Google yang diberi nama Veronika untuk membantu perwakilan layanan pelanggan, termasuk pembelian pulsa, paket data, pembayaran telpon pascabayar, dan bantuan untuk pelanggan yang mengalami kendala.
2. Bank BRI
Menggunakan layanan chatbot AI bernama Sabrina untuk membantu pelanggan mendapat respons lebih cepat, terutama dalam hubungannya dengan transaksi menggunakan aplikasi BRImo, informasi produk Bank BRI, juga kendala yang dialami nasabah.

3. Bank Mandiri
Sementara, Bank Mandiri menghadirkan Mandiri Intelligent Assistant atau MITA, layanan informasi kepada nasabah berbasis teknologi chatbot yang sekarang dapat dengan mudah diakses oleh nasabah melalui official WhatsApp business account Bank Mandiri.
Contoh Perusahaan yang Mengadopsi AI untuk Bisnis
Di sisi lain, tak sedikit pula perusahaan yang mulai mengadopsi AI untuk bisnis, berikut ini beberapa di antaranya:
1. Sephora
Sephora menggunakan chatbot berbasis AI di platform seperti Facebook Messenger dan situs web mereka. Chatbot ini membantu pelanggan dalam menemukan produk, memberi tutorial makeup, hingga membuat janji temu dengan beauty advisor.
Hasilnya, tingkat konversi meningkat hingga 11% melalui pengalaman interaktif di chatbot. Selain itu, Chatbot Virtual Artist di aplikasi mereka juga berkontribusi pada peningkatan penjualan online secara signifikan.
2. Vodafone
Vodafone memperkenalkan TOBi, chatbot AI yang menangani permintaan pelanggan umum seperti pengecekan tagihan, pengaturan ulang password, hingga upgrade paket. Hasil dari implementasi tersebut adalah 60% dari interaksi layanan pelanggan kini ditangani oleh TOBi secara otomatis. Hal ini menurunkan biaya layanan pelanggan secara signifikan, sekaligus meningkatkan kepuasan pelanggan.
3. Starbucks
Starbucks telah mengintegrasikan teknologi AI dalam operasionalnya melalui platform bernama Deep Brew. Salah satu implementasi utamanya adalah chatbot My Starbucks Barista, yang memungkinkan pelanggan memesan minuman melalui perintah suara atau teks di aplikasi mobile mereka.
Chatbot ini tidak hanya memproses pesanan, tetapi juga memberikan rekomendasi minuman berdasarkan preferensi dan riwayat pembelian pelanggan. Hasil dari penerapan teknologi ini sangat signifikan:
- Peningkatan Efisiensi Operasional. Dengan chatbot yang menangani lebih dari 70% interaksi layanan pelanggan, Starbucks berhasil mengurangi waktu tunggu dan meningkatkan kecepatan layanan.
- Pertumbuhan Pendapatan. Pada tahun 2022, Starbucks mencatat pendapatan sekitar $26,58 miliar, yang merupakan dua kali lipat dari pendapatan setelah mengimplementasikan AI dalam aplikasi mobile mereka.
- Peningkatan Loyalitas Pelanggan. Integrasi AI dalam program loyalitas memungkinkan Starbucks memberikan penawaran yang lebih personal, meningkatkan keterlibatan pelanggan dan frekuensi kunjungan.
4. Domino’s Pizza
Domino’s memperkenalkan “Dom”, chatbot AI yang bisa menerima pesanan melalui Facebook Messenger, Amazon Alexa, dan aplikasi mereka. Hasilnya, lebih dari 65% pesanan Domino’s kini dilakukan secara digital, sebagian besar lewat chatbot dan voice assistant. Pun, efisiensi proses pemesanan meningkat, sekaligus memperkuat loyalitas pelanggan.
5. American Express (Amex)
American Express menggunakan chatbot di platform seperti Facebook Messenger untuk memberikan informasi real-time terkait transaksi, promo, dan pengingat tagihan. Melalui implementasi, mereka berhasil meningkatkan engagement pengguna aplikasi mobile. Tidak hanya itu, penerapan ini turut mengurangi beban call center dengan pertanyaan yang lebih mudah ditangani oleh AI.
Mengapa Perlu Investasi AI?
Survei NVIDIA “State of AI in Financial Services Report 2024” mengungkapkan bahwa 91% perusahaan jasa keuangan sudah menilai atau menggunakan AI dalam produksi, yang menunjukkan tingkat adopsi AI yang sangat tinggi di industri ini.
Dalam survei tersebut, lebih dari 60% perusahaan jasa keuangan telah mengintegrasikan AI ke dalam proses operasional mereka, sementara sekitar 25% lainnya sedang merencanakan implementasi AI secara aktif
1. Peningkatan Efisiensi Operasional
AI untuk bisnis memungkinkan otomatisasi tugas rutin, sehingga karyawan dapat fokus pada pekerjaan yang lebih strategis. Misalnya, teknologi ini dapat mengotomatisasi proses bisnis, mengurangi kesalahan manusia, dan mempercepat waktu penyelesaian tugas. Tidak hanya itu, AI dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja hingga 1% per tahun.

2. Pengambilan Keputusan Berbasis Data
Dengan kemampuan menganalisis data dalam jumlah besar secara real-time, AI membantu perusahaan dalam membuat keputusan lebih tepat dan cepat. AI dapat mengidentifikasi pola dan tren yang mungkin tidak terlihat oleh manusia, memberikan wawasan lebih dalam untuk strategi bisnis.
3. Peningkatan Pengalaman Pelanggan
Teknologi AI turut memungkinkan personalisasi layanan, termasuk rekomendasi produk maupun layanan otomatis yang meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan. Misalnya, personalisasi iklan sesuai preferensi dan kebiasaan konsumen, meningkatkan konversi dan kepuasan pelanggan.
4. Inovasi Produk
AI mendorong inovasi dengan memungkinkan pengembangan produk dan layanan baru yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.
Mulai dengan Chatbot AI untuk Bisnis yang Dapat Dipersonalisasi
Salah satu langkah awal yang efektif dalam mengadopsi AI adalah melalui implementasi chatbot AI yang dapat dipersonalisasi. Chatbot AI dapat meningkatkan interaksi dengan pelanggan, memberikan layanan 24/7, dan mengotomatisasi tugas rutin secara real-time sehingga meningkatkan kepuasan pelanggan dan efisiensi operasional.
Melalui strategi yang tepat, AI untuk bisnis dapat menjadi pendongkrak pertumbuhan dan inovasi. Salah satu cara mudah untuk memulainya adalah mengintegrasikan chatbot AI yang dapat dipersonalisasi sesuai kebutuhan bisnis.
Chatbot AI AIVIA dirancang khusus untuk pasar Indonesia, dengan pemahaman mendalam terhadap budaya, bahasa, dan dinamika bisnis lokal. Anda dapat meningkatkan interaksi dengan pelanggan secara lebih personal, efisien, dan responsif.
Mengadopsi teknologi AI, termasuk chatbot yang disesuaikan, dapat membantu bisnis bekerja lebih efektif dan produktif, meningkatkan pengalaman pelanggan, sekaligus membuka peluang pertumbuhan yang lebih besar di masa depan.
Leave a Reply